Manado, 1 Mei 2025 — Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia, Dr. Fajar Riza Ul Haq, MA (sapaan akrab mas wamen), melakukan kunjungan silaturahmi dengan warga Muhammadiyah se-Sulawesi Utara pada Kamis, 1 Mei 2025. Kegiatan ini berlangsung di Sekretariat Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulawesi Utara, lantai 3 Gedung Tokomu Manado yang digagas langsung oleh Majelis Dikdasmen dan PNF PWM Sulawesi Utara.
Acara ini dihadiri oleh para pimpinan daerah Muhammadiyah (PDM) se-Sulawesi Utara, kepala sekolah dan madrasah Muhammadiyah, perwakilan organisasi otonom Muhammadiyah, serta aktivis dan penggiat pendidikan dari berbagai daerah.
Dalam pertemuan tersebut, Mas Wamen menyampaikan kebijakan strategis pemerintah yang akan diluncurkan dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) pada 2 Mei 2025. Presiden Prabowo Subianto bersama Menteri Dikdasmen RI, Prof. Dr. Abdul Mu’ti (yang merupakan juga Sekretaris Umum PP Muhammadiyah), akan meluncurkan Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC), sebuah program prioritas nasional untuk mempercepat pemerataan mutu pendidikan di seluruh Indonesia.
Adapun empat program utama PHTC yang dipaparkan adalah:
-
Revitalisasi 10.440 Sekolah
Pemerintah akan membangun dan merenovasi 10.440 sekolah di berbagai wilayah Indonesia. Anggaran program ini dialihkan dari Kementerian Pekerjaan Umum ke Kemendikdasmen untuk mendukung sarana pendidikan yang layak dan memadai. -
Bantuan untuk Guru Honorer
Setiap guru honorer akan menerima bantuan insentif sebesar Rp300.000 per bulan sebagai bentuk apresiasi terhadap dedikasi mereka di dunia pendidikan. -
Beasiswa untuk Guru Belum Sarjana
Guru-guru yang belum memiliki gelar D4 atau S1 akan mendapatkan beasiswa sebesar Rp3 juta per semester guna melanjutkan pendidikan mereka ke jenjang sarjana. -
Digitalisasi Pembelajaran
Pemerintah akan memasang Smart TV di setiap sekolah mulai Juli 2025 sebagai langkah awal mendukung transformasi digital dalam proses belajar mengajar.
Fajar juga menyampaikan bahwa dirinya akan menghadiri langsung peluncuran program revitalisasi sekolah di luar Pulau Jawa, yakni di SD GMIM 49 Kaiwatu, Kota Manado, sebagai simbol dimulainya pembangunan sekolah-sekolah yang lebih merata di seluruh nusantara.
Selain PHTC, Wamen Dikdasmen juga menguraikan tiga arah kebijakan besar Kemendikdasmen tahun 2025 dalam mewujudkan visi Pendidikan Bermutu untuk Semua, yaitu:
1. Pemerataan Akses Pendidikan
Kemendikdasmen menetapkan kebijakan Wajib Belajar 13 Tahun, mencakup pendidikan dari PAUD hingga jenjang SMA/SMK. Fokus utamanya adalah memperluas akses pendidikan bagi masyarakat di wilayah 3T serta kelompok rentan, dengan mendukung pembangunan satuan pendidikan baru dan sistem penerimaan murid yang inklusif dan adil.
2. Peningkatan Mutu dan Relevansi Pendidikan
Upaya ini mencakup penerapan pendekatan deep learning, pengenalan mata pelajaran seperti coding dan kecerdasan buatan (AI), serta penguatan pendidikan karakter melalui program “7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat”. Evaluasi mutu dilakukan dengan Tes Kemampuan Akademik (TKA) dan Rapor Pendidikan.
3. Penguatan Tata Kelola dan Manajemen Pendidikan
Meliputi redistribusi guru ASN ke sekolah swasta, pembaruan sistem manajemen kinerja pendidik, serta percepatan sertifikasi guru. Pemerintah juga berkomitmen memberikan tunjangan tambahan bagi guru non-ASN sebagai upaya peningkatan kesejahteraan dan profesionalisme.
Silaturahmi ini menjadi momentum penting bagi warga Muhammadiyah Sulawesi Utara untuk berdialog langsung dengan pemerintah pusat serta memperkuat sinergi dalam pembangunan pendidikan nasional, secara khusus bisa membangun sekolah-sekolah Muhammadiyah yang ada di Sulawesi Utara. (GP&AF)