Muhammadiyah miliki universitas terbesar di kawasan paling utara Indonesia tepatnya di Manado, Sulawesi Utara dengan turunnya Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) RI Nomor 77/E/0/2022 tentang izin perubahan bentuk STIKES Muhammadiyah Manado menjadi Universitas Muhammadiyah Manado.
Sekretaris Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan (Diktilitbang) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Muhammad Sayuti mengucap syukur atas perubahan ini. Sayuti menambahkan, bahwa terbesar di Sulawesi Utara ini dalam usaha perubahan status menjadi universitas telah dilakukan sejak lama.
“Ini kampus terbesar di Sulawesi Utara, di mana banyak mahasiswanya adalah non muslim. Jadi ini adalah institusi dakwah strategis di Sulawesi Utara,” tutur Sayuti pada (23/2) saat diminta keterangan reporter muhammadiyah.or.id melalui sambungan WA.
Dosen alumni The University of Newcastle ini berharap, setelah berhasilnya melakukan perubahan bentuk ini semakin memberi manfaat dengan kualitas yang semakin maju, serta konsolidasinya semakin baik. Sehingga menjadi Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTMA) kebanggan untuk wilayah ujung utara Indonesia.
Di sisi lain, Sayuti berharap selain memantapkan tata kelola yang baik di bidang pendidikan, khususnya pendidikan tinggi dengan adanya Universitas Muhammadiyah Manado, juga akan memiliki dampak baik bagi tata kelola Organisasi Muhammadiyah di sana. Menurutnya, tata kelola organisasi akan memberi dampak kebaikan yang lebih luas bagi masyarakat.
“Untuk membangun tata kelola yang baik bukan hanya kampusnya tapi juga persyarikatan sebagai institusi pendukungnya,” ungkapnya.
“Tantangan universitas tentu berbeda dengan tantangan sekolah tinggi ilmu kesehatan. Sehingga butuh SDM, butuh keseriusan, butuh kerja keras agar kampus universitas baru ini, universitas ke-70 dari 168 kampus PTMA ini bisa maju memenuhi harapan kita semua, dan dipercaya masyarakat sehingga mahasiswanya lebih banyak,” imbuhnya.
Selain Universitas Muhammadiyah Manado, di waktu yang hampir bersamaan juga turun izin pendirian Institut Teknologi Bisnis dan Kesehatan (ITBK) Muhammadiyah Tulungagung dengan Keputusan Mendikbud Ristek Nomor 66/E/0/2022. Sayuti menjelaskan, ini merupakan langkah bermigrasi untuk menjadi Universitas Muhammadiyah, sebab di Tulungagung sudah ada PTMA.
“Kalau ITBK ini sudah berjalan bisa berubah bentuk menjadi universitas dan STAI Muhammadiyah Tulungagung itu bisa ikut bergabung menjadi fakultas agama Islam. STAI Tulungagung nya sudah sangat kuat, sehat, sehingga diharapkan bisa bersama-sama menjadi universitas Muhammadiyah di Tulungagung,” harapnya.
Sayuti berpesan, kepada kampus-kampus PTMA untuk terus bekerja keras dan membangun image baik supaya meningkatkan trust masyarakat. Hal itu diharapkan bisa menarik semakin banyak mahasiswa yang mendaftar dan kuliah di kampus-kampus PTMA tersebut.